Jenis-Jenis Anemia Yang Paling Sering Terjadi

Jenis-Jenis Anemia – Sebelumnya, penulis sudah pernah membahas secara umum tentang anemia. tapi, yang perlu kalian tahu, anemia itu terdiri dari berbagai macam jenis lohhh. Disini, penulis akan membahas mengenai jenis-jenis anemia yang paling sering terjadi diantaranya, Anemia defisiensi besi, Anemia defisiensi vitamin B12 dan Folat, Anemia hemolitik, Anemia aplastik dan Anemia Sel sabit. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak artikel berikut.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, penulis ingin menginformasikan jika anda membutuhkan alat yang berkaitan untuk COVID-19 seperti GeNose, Hepa Filter GeNose, atau Jasa screening Genose, anda bisa dapatkan di PT. Andaru Diagnostik Solution. Sebagai distributor alat laboratorium, PT. Andaru Diagnostik Solution juga menyediakan berbagai alat laboratorium lain seperti microplate reader, microplate washer, Reagen Neutralizing antibody dan masih banyak lagi.

Jenis-Jenis Anemia
Jenis-Jenis Anemia

Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi, yaitu komponen penting dalam pembentukan sel darah merah. Sejumlah kondisi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, termasuk pola makan rendah zat besi, kehamilan, perdarahan kronis seperti akibat luka di saluran cerna atau menstruasi, gangguan penyerapan zat besi, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti kanker, radang usus, dan miom. Kondisi umumnya ditangani dengan konsumsi suplemen zat besi dan menjalani pola makan tinggi zat besi. Selain itu, penyebab anemia defisiensi besi juga perlu diatasi.

Anemia defisiensi vitamin B12 dan Folat

Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat (vitamin B9) untuk membuat sel darah merah baru. Kekurangan salah satu atau kedua vitamin tersebut bisa menyebabkan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat. Jenis anemia ini dapat terjadi akibat pola makan rendah kandungan kedua vitamin tersebut. Selain itu, anemia kekurangan vitamin juga bisa terjadi karena tubuh sulit atau gagal menyerap folat ataupun vitamin B12. Kondisi ini juga disebut anemia pernisiosa. Pencegahan anemia ini umumnya bisa dilakukan dengan cara:

  • perubahan pola makan
  • mengkonsumsi suplemen vitamin B12 dan asam folat untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan kedua asupan tersebut.

Baca juga : Penyakit SLE (Systemic Lupus Erythematosus) Pada Autoimun

Anemia hemolitik

Hal ini terjadi saat kerusakan sel darah merah lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantinya dengan sel darah sehat yang baru. Kondisi ini disebabkan mulai dari penyakit keturunan, seperti thalasemia dan G6PD, penyakit autoimun, infeksi, efek samping obat, dan gangguan pada jantung.

Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebab terjadinya anemia hemolitik. Penanganan yang diberikan bisa berupa transfusi darah, pemberian obat-obatan kortikosteroid, atau operasi.

Anemia aplastik

Anemia aplastik merupakan anemia yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi mengancam nyawa. Peristiwa ini terjadi saat tubuh sudah tidak dapat menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang cukup dikarenakan gangguan di sumsum tulang, yaitu produsen sel darah di dalam tubuh.

Anemia aplastik dapat diturunkan dari orang tua, namun bisa juga terjadi akibat infeksi, efek samping obat, autoimun, radiasi pada kanker, paparan zat beracun. Kondisi ini umumnya diatasi dengan pemberian antibiotik dan antivirus jika terdapat infeksi, transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, atau pemberian obat penekan daya tahan tubuh.

Anemia sel sabit

Anemia sel sabit terjadi akibat kelainan genetik yang membuat sel darah merah berbentuk seperti sabit. Sel- sel ini mati terlalu cepat sehingga tubuh tidak pernah memiliki sel darah merah yang cukup. Selain itu, bentuk sel darah abnormal ini juga membuatnya lebih kaku dan lengket sehingga bisa menghalangi aliran darah. Pemberian obat dapat dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah. Namun, satu-satunya cara mengatasi anemia jenis ini adalah dengan transplantasi sumsum tulang.

Penulis : FR

Sumber : slideplayer

Baik, kalau begitu sekian dulu pembahasan mengenai “Jenis-Jenis Anemia Yang Paling Sering Terjadi“. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika diantara sobat ada yang memiliki saran, silahkan isi di kolom komentar ya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *