Indirect ELISA – Pengertian dan Prinsip Kerja Indirect ELISA

Indirect ELISA – Indirect ELISA adalah metode tidak langsung yang digunakan untuk mendeteksi antigen dan antibodi.  Setelah kita membahasa tentang Direct ELISA, sekarang penulis akan membahas mengenai indirect ELISA. Mungkin beberapa dari anada ada yang belum tau apa itu indirect ELISA? Bagaimana prinsip kerjanya dan apa saja kekurangan serta kelebihannya? Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan berikut.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, penulis ingin menginformasikan bahwa PT. Andaru Diagnostik Solution. merupakan distributor alat laboratorium memiliki microplate reader dan microplate washer yang digunakan untuk pengujian ELISA. Bagi anda yang membutuhkan, silahkan hubungi customer service PT. Andaru Diagnostik Solution.

Berbicara tentang ELISA, bagi anda yang sudah membaca artikel tentang Metode ELISA pasti sudah tau ada beberapa metode atau tipe ELISA yang biasa digunakan.

Ilustrasi indirect ELISA
Ilustrasi ELISA

Apa itu Indirect ELISA?

Indirect ELISA adalah metode tidak langsung yang digunakan untuk mendeteksi antigen dan antibodi. Metode ini hampir sama dengan direct ELISA atau metode langsung. Teknik ini memiliki karakteristik yaitu sampel atau antigen tidak menempel langsung pada antibodi yang bekerja sebagai detector.

Prinsip Kerja Indirect ELISA

Antigen akan diimobilisasi dari plat ke permukaan. Proses ini diburuhkan dalam deteksi dimana antibodi primer yang spesifik terhadap antigen akan berikatan dengan target dan akan ditandai oleh antibodi sekunder terrhadap spesies host (pembawa)  dari antibodi primer. Metode ini juga biasanya digunakan untuk mendeteksi suatu antigen dan antibodi dalam serum dengan substitusi serum untuk antibodi primer. Kesimpulannya disini, antigen akan berikatan dengan antibodi yang lain terlebih dahulu. Setelah itu, baru berikatan lagi dengan antibodi yang sudah ditandai.

Baca juga : Kantong nafas GeNose –  Bagian dari alat GeNose c19

Sama seperti direct ELISA, metode ini juga membutuhkan beberapa bahan yang digunakan dalam pengujiannya yaitu:

  • Larutan buffer, untuk mencuci well setelah dilakukan inkubasi.
  • Blocking buffer reagent, untuk melarutkan spesies dari antibodi sekunder yang telah berlabel enzim.
  • Substrat/kromofor, untuk memperoleh intensitas warna yang diinginkan.
  • Stopping reagent, untuk menghentikan reaksi dengan cara mengubah pH.

Dari pembahasan diatas, metode ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya. Penasaran? Mari kita bahas.

Kelebihan :

  • Metode ini memiliki sensitivitas yang tinggi, karena dibutuhkan lebih dari satu antibodi sekunder yang dapat berikatan dengan antibodi primer.
  • Lebih ekonomis, karena lebih sedikit antibodi berlabel yang diperlukan.
  • Lebih fleksibel. Antibodi berbeda dapat digunakan hanya dengan satu antibodi sekunder berlabel.
  • Pemeriksaan terbaik untuk menentukan konsentrasi antibodi pada sampel.

Kekurangan :

  • Antigen dari sampel harus dimurnikan terlebih dahulu.
  • Rentan terjadinya backgrround noise apabila bereaktif fari antibodi sekunder.
  • Caranya lebih panjang dibandingkan ELISA langsung karena membutuhkan tahap inkubasi yang cukup lama.

Penulis : FR

Sumber : jurnalkedokteranunud

Baik, kalau begitu sekian dulu pembahasan mengenai “Indirect ELISA – Pengertian dan Prinsip Kerja Indirect ELISA”. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika diantara sobat ada yang memiliki saran, silahkan isi di kolom komentar ya.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *