Memahami Jenis Pemeriksaan Imunoserologi

Pemeriksaan imunoserologi – Setelah membahas mengenai pengertian imunoserologi, kali ini penulis akan membahas tentang jenis-jenis pemeriksaan imunoserologi. Apa saja jenisnya? Dan bagaimana prinsip kerja dari masing jenis pemeriksaan tersebut? Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, penulis ingin menginformasikan jika anda membutuhkan alat untuk pemeriksaan antibodi sistem imun seperti alat microplate reader, microplate washer dan reagen neutralizing antibody, anda bisa dapatkan di PT. Andaru Diagnostik Solution. Sebagai distributor alat laboratorium, PT. Andaru Diagnostik Solution juga menyediakan berbagai alat laboratorium lain seperti GeNose, Hepa Filter GeNose dan masih banyak lagi.

Pemeriksaan Imunoserologi
Pemeriksaan Imunoserologi

Pada bidang imunoserogi, ada beberapa jenis pemeriksaan untuk berbagai tujuan dan kepentingan yang masih berhubungan dengan imunitas tubuh. Dibawah ini merupakan jenis-jenis pemeriksaan imunoserologi, yaitu:

ASTO (Antistretolysin O)

Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi arah stertolysin O pada serum dengan cara pemurnian kualitatif. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah pencampuran antara suspensi latex dengan serum yang kadarnya ditingkatkan lalu terjadilah aglutinasi dalam waktu 2 menit.

CRP (C-Reactive Protection)

Tujuan dari pelaksanaan jenis pemeriksaan ini adalah untuk memudahkan pendeteksian ada tidaknya infeksi kerusakan jaringan serta inflamasi. Untuk metode, pemeriksaan ini menggunakan jenis metode kualitatif.

Prinsip dari pemeriksaan jenis ini adalah aglutinasi pasif terbalik di mana antibodi CRP sudah melapisi latex dan target yang dideteksi pada pemeriksaan ini adalah antigen CRP yang ada pada serum dengan level atau kadar tinggi. Hanya dalam waktu 2 menit, sesudah ditunggu maka akan tampaklah aglutinasi. Bahan utama jelas adalah serum yang dibantu dengan 2 bahan yakni pengaduk, transferpet dan tip, serta kaca obyek.

RPR (Rapid Plasma Reagen)

Pemeriksaan jenis imunoserologi lainnya adalah uji RPR yang penggunaannya bertujuan untuk menguji flokulasi non treponemal supaya dapat ditentukan adanya reagen antibodi yang ada pada serum. Pada pemeriksaan ini, metode yang dipakai diketahui adalah slide test dan memiliki prinsipnya sendiri dalam tata pelaksanaan dari pemeriksaan ini.

Prinsip dari pemeriksaan RPR ini adalah adanya pencampuran antara tetrasiklin, kolesterol dan cardiolipin dalam reagen yang dijumpai pula partikel karbon bersama reagen antibodi pada serum. Jika terlihat adanya gumpalan hitam, maka ini adalah suatu bentuk hasil yang bisa dilihat secara mikrokopis. Reagen yang diketahui pada pemeriksaan ini adalah RPR Ag, kontrol (-), dan kontrol (+).

Baca juga : Metode Imunoserologi Yang Perlu Diketahui

RF (Reumatoid Factor)

Bertujuan untuk mendeteksi Rheumatoid Factor dalam serum dan dilakukan secara kualitatif. Untuk metodenya, pemeriksaan ini lebih mengkhususkan penggunaan dengan aglutinasi latex. Prinsipnya pun dikenal berbeda dari jenis pemeriksaan yang sudah disebutkan sebelum ini.

Prinsip dari pemeriksaan RF ini adalah pemurnian partikel latex di mana gamma globulin manusia menjadi lapisannya saat suspensi latex dicampur bersama serum dengan kadar RF yang naik. Hasil penampakan dari aglutinasi ini diketahui dapat terlihat hanya dalam waktu 2 menit. Reagen pada pemeriksaan ini adalah kontrol (+) di mana di dalamnya terkandung antibodi RF, kontrol (-) di mana bebas antibodi RF serta latex.

HbsAg (Hepatitis B surface Antigen)

Metode yang digunakan adalah imunikromatografi. Prinsip yang digunakan adalah adanya reaksi dari serum yang sudah diteteskan ke bantalan sampel terhadap partikel yang berlapisan anti HBs atau yang juga dikenal dengan sebutan antibodi. Selanjutnya, campuran ini bakal bergerak di sepanjang strip membran dan kemudian terjadi keterikatan dengan antibodi tertentu. Nantinya kemudian diketahui bakal timbul garis warna yang dihasilkan

Tujuan dari pemeriksaan jenis ini adalah untuk mendeteksi kehamilan yang mengandalkan tes serologi. Metode pada pengujian ini adalah kuantitatif dengan prinsip reaksi hambatan aglutinasi antara HCG pada urine selama hamil memakai lateks di mana dikatakan dengan HCG secara kimiawi dan diaglutinasi oleh antibodi HCG. Penggumpalan tidak akan terjadi ketika HCG bebas pada urine dan penetralan antibodi.

Anti HAV (Anti Hepatitis A)

Pada jenis pemeriksaan imunoserologi satu ini, diketahui bahwa metode yang digunakan adalah semi autometik dan autometik atau manual. Prinsip dari pemeriksaan ini adalah pendeteksian antibodi virus hepatitis A dengan enzim immunoassay yang berdasar pada prinsip pengikatan antibodi.

Penulis: FR

Sumber: Poltekkes denpasar 

Baik, kalau begitu sekian dulu pembahasan mengenai “Memahami Jenis Pemeriksaan Imunoserologi”. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika diantara sobat ada yang memiliki saran, silahkan isi di kolom komentar ya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *